Posts

Resume Buku "Zero to Hero"

  RESUME OF BOOK ZERO TO HERO By: Solikhin Abu Izzudin         Mudzakirat Syaikhut Tarbiyah KH. Rahmat Abdullah “Jadilah kalian orang-orang yang..   Atsbatuhum Mauqiifan Yang paling kokoh atau tsabat sikapnya   Arhabuhum Shadran Yang paling lapang dadanya   A’maquhum Fikran Yang paling dalam pemikirannya   Ausa’uhum Nazharan Yang paling luas cara pandangnya   Ansyatuhum ‘amalan Yang paling rajin amal-amalnya   Aslabuhum Tanzhiman Yang paling solid penataan organisasinya   Aktsaruhum Naf’an Yang paling banyak manfaatnya   INSPIRASI DAHSYAT     “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. ” (Q.S. An Nahl: 78)   “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar Ra’d: 11)   “Maha Suci Allah yang di tangan-Nya

Corona dan Upaya Mencintai Diri Sendiri

Image
Hallo, Apa kabar dirimu hari ini? Sudahkah kamu tersenyum dan mensyukuri atas apa yang telah dimiliki? Masih dalam masa pandemi yang memaksa ruang gerak kita dibatasi, akan selalu ada sisi positif dan negatif dari setiap peristiwa yang terjadi. Ini kisahku tiga bulan yang lalu tepat ketika pemerintah Indonesia mengumumkan status pandemi Covid-19 dan menghimbau masyarakatnya untuk berkegiatan #dirumahaja. Hai! Sebelumnya perkenalkan namaku Ria, aku merupakan karyawan di salah satu perusahaan swasta di kotaku. Aku terlahir dari keluarga dengan latar belakang perekonomian biasa saja. Umurku masih 23 Tahun tepat ketika pandemi menyerbu bumi pertiwi di pertengahan maret lalu. Pandemi telah merubah segalanya, termasuk rencana dan kebiasaan-kebiasaanku. Aku ingat betul, kala itu berita kedatangan Covid-19 berhembus bak bunga dandelion yang ditiup angin. Bertaburan ke seluruh dunia hanya dalam hitungan seperkian detik. Tak ada aba-aba yang memberi tanda, semuanya bak mimpi di
Dear, Corona Virus Pagi ini aku sedang duduk di depan meja kerjaku, kembali berkutat dengan kesibukan yang kembali harus dinormalkan. Suasana kantor pagi ini terasa sangat berbeda sebab beberapa karyawan harus bekerja dari rumah dan sebagian yang lain harus diliburkan. Hari ini giliranku bekerja, besok hingga empat hari ke depan aku juga akan merasakan giliran liburku. Aku mulai terbiasa dengan ritme adaptasi kebiasaan baru ini, meskipun sebenarnya bagiku dan banyak manusia di bumi ini bukanlah keadaan yang baik-baik saja. Ada sesuatu yang mulai mengganggu pikiranku pagi ini. Sebuah berita yang mengabarkan bahwa sekolah akan kembali dibuka normal pada awal tahun depan, membuatku harus kembali memutar otak. Aku bekerja di salah satu instansi pendidikan non formal, tentu saja peraturan baru tentang dunia pendidikan ini akan berdampang langsung pada perusahaan tempatku berkerja. Allah.. aku percaya rezekiku sudah Tuhan atur dengan baik. Aku harus terus menabung sabar, belajar menat

ibu

Gadis kecil itu tak pernah merasakan hangatnya kasih sayang keluarga secara utuh. Ia sudah terbiasa hidup sebatang kara, atau lebih tepatnya hidup hanya mengandalkan kasih sayang nenek dan kakeknya yang telah tua. Menikmati masa kanak-kanak dan remajanya di balik bilik bambu yang kerap ia sebut dengan rumah. terbiasa hidup seadanya, menempa jiwanya untuk enggan bermalas-malasan. Gadis cantik itu tumbuh tanpa rasa lelah dan menyerah. Ayah ibunya telah hidup dengan bahagia, maksudnya hidup dengan kehidupannya masing-masing yang jauh lebih bahagia. Apalah nasib gadis kecil itu, hanya korban dari berantaknya rumah tangga sebab ego keluarga. Hingga ia dewasa, merasakan kehidupan berumah tangga, gadis kecil cantik itu tumbuh dengan bijaksana. melahirkan putra dan putri yang sehat serta menggemaskan. gadis kecil itu telah tumbuh menjadi seorang ibu yang luar biasa. Menyesap kepedihan dari masa kanak-kanaknya membuat ia belajar banyak hal tentang kehidupan. Tentang kekuatan, keikhlasan dan

5 Manfaat mengikuti Organisasi Mahasiswa

Menjadi seorang mahasiswa merupakan suatu kenikmatan tak terkira. Bagaimana tidak? Melihat Angka Partisipasi Kasar di Indonesia hanya sekitar 32% dari jumlah pelajar tamatan SMA yang dapat melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang Perguruan Tinggi. Hal itu menandakan bahwa dapat merasakan kesempatan untuk menikmati bangku kuliah adalah anugrah tak terkira yang tidak bisa dirasakan oleh semua orang. Oleh sebab itu, anugrah serta amanah yang diemban mahasiswa harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Seorang Mahasiswa memiliki 3 tanggung jawab yang melekat pada status kemahasiswaannya yakni tanggung jawab sebagai agent of change, social of control, dan iron stock. Salah satu cara melaksanakan tanggung jawab bagi seorang mahasiswa adalah dengan turut aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti UKM, BEM, atapun himpunan. Keikutsertaan dalam berbagai organisasi mahasiswa selain sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap jurusan, fakultas, universitas dan masyarakat juga terdap

beloved one

Dear, you. Alam dan seisinya adalah taman belajar yang menyenangkan. Ada banyak isyarat semesta yang mengandung pembelajaran bagi mereka yang peka dan memiliki kemauan untuk belajar.   Selama nafasku masih menyapa udara, aku ingin belajar lagi dan lagi. Menstransformasi kode alam, membaca sandi semesta serta bercengkrama dengan pohon, burung dan kalian, orang-orang yang dikirim Tuhan untuk menjadi bagian dari hidupku yang menyenangkan.  Aku ingin berterimakasih kepada Tuhan, tentang hadiah hidup yang luar biasa menakjubkan. Entah sudah berapa banyak orang yang telah Tuhan kirim untuk mengisi hidupku. Seribu? Seratus Ribu? Atau bahkan tak terhingga? Meskipun sebagian dari mereka ada yang pergi dan menetap namun selalu saja ada pembelajaran hebat yang mereka tinggalkan, membekas dan selalu menakjubkan. Untuk seseorang yang membaca surat ini, terimakasih yaa telah menjadi bagian dari sepotong hidupku yang luar biasa indah! Semoga Tuhan selalu memanyungimu dengan kesehatan

Seperti Pagi

Aku menyukai embun pagi.. Yang bertengger di pucuk-pucuk dedaunan Merundukan ranting-ranting kesombongan Aku menyukai embun pagi.. Yang dinginnya menyejukan dunia Menyapa rindu datang sempurna Aku menyukai mentari pagi.. Yang menyingsingkan harapan Yang sinarnya hangat memeluk bumi Aku menyukai mentari pagi.. Yang datang dengan keindahan Dengan kemewahan jingga yang memesona