cinta dan perbedaan
“bagiku agamaku dan bagimu agamamu”
“Cinta tetaplah cinta, yang
menyatukan perbedaan”
Aku dan kamu seperti
air dan minyak yang dipersatukan di atas tungku perapian. Kita tak mungkin
bersatu, bilapun dipaksakan salah satu antara aku atau kamu akan terluka.
Mungkin kita
berbeda, saat sepasang jiwa tengah menyembah Dzat yang sama dengan cara serupa
Namun kita
dipisahkan oleh tempat dan doktrin yang mengikat kita
Aku dengan bangunan
dan kitab suciku, dengan cara yang agamaku ajarkan
Lalu kamu dengan
cara dan waktu sembahyang yang berbeda sesuai ajaran agamamu
Tapi kita satu, satu
tujuan yang sama, menyembah Dzat Yang Maha Agung
Tuhan kita satu
namun cara kita yang berbeda
kita terperangkap
pada anugerah Tuhan bernama cinta
Apakah cinta
bersalah? Apakah kita berdosa?
Apakah kita begitu
nista? Apakah perbedaan melarang persatuan?
Bukankah cinta
adalah anugerah?
Cinta tak bersalah.
Cinta tak berdosa.
Karena cinta adalah
ketulusan dan kasih sayang
Tetapi agama
melarang kita! Doktrin leluhur mengutuk kita. Sosial menghukum kita
Apakah mereka tak
merasakan seperti apa yang kita rasakan?
Karena mereka tak
pernah merasakannya!
Apakah mereka tak
pernah jatuh cinta?
Karena mereka tak
peduli dengan hati kita!
Mereka bilang “agama
mengajarkan kebaikan”
==================================================================================
“cinta
datang tak memandang strata sosial”
“Ia datang
dari lubuk hati (tentang ketulusan)”
Aku dan kamu bagaikan langit dan bumi
Kamu dan dunia
glamoritas kolongmerat
Lalu aku, dengan
dunia minoritas kolongmlarat
Kita dipisahkan oleh
strata sosial
“antara kaum
borjuis dengan kaum prolenter tak akan pernah bersatu!”
Sabda kuno yang telah
mengkarat pada otak manusia-manusia berhati mati!
Aku benci pada
mulut-mulut berbusa yang kerap melenturkan bibir mereka pada perbedaan ini!
Kita telah
dipersatukan oleh cinta
Cinta datang tak
memandang mangsanya
Tak pernah tahu pada
siapa sangkar panahnya melecut
Tuhan tak pernah
salah! Dia hakim yang Maha Adil
==================================================================================
“darimu
aku belajar perbedaan”
“karena
perbedaan membuat cinta jauh lebih berwarna”
Aku dan kamu
dipisahkan oleh waktu yang tak pernah ku minta
Meskipun Tuhan telah menemukan kita pada sebuah rasa bernama
cinta,
Tetapi mata manusia-manusia nista itu tetap saja lirih pada
perbedaan ini
Aku tau jarak usiaku jauh diatas tangga usiamu
Aku sadar rambutku jauh telah memutih dibanding rambutmu
Bahkan tulang-tulangku tak pernah mampu menompang perbedaan
ini.
Perbedaan emosianal yang begitu jauh aku rasakan
Ketika kematangan memaksaku untuk memeluk asas kesungguhan
Lalu denganmu yang masih berpegang pada asas ketidakpastian
Sayang, apakah cinta mampu mempertahankan kita?
Sayang, bersalahkah kita dengan takdir ini?
Tapi cinta telah tersurat Tuhan dengan rapih
Rasa sayangku pun telah terikat padamu
Entahlah takdirku dan takdirmu ada ditangan Tuhan
Comments
Post a Comment