dinamika kehidupan
Kenapa saat saya tumbuh dewasa? “walah dek rizkimu memang susah, wong jaman kakak dulu Alhamdulillah bisa keturutan semua kok. Sek sekarang jamanmu mau masuk sekolah saja susah, buat beli sabun mukamu saja ndak bisa? Sing sering istigfar karo istiqomah” Mungkin saat saya tengah tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa. Saat masa transisi itu tengah saya alami, dan kebutuhan diri yang mulai meningkat. Keluargaku dalam keadaan dibawah kata kecukupan. Untuk makan sehari-harinya saja ibuku harus banting stir menjadi buruh batik tulis. Setiap hari beliau membatik helai demi helai kain lawon yang telah majikannya berikan. Dari pagi buta sampai petang menjelang beliau terus berpeluh dengan kompor minyak berukuran kecil dan canting ditangannya. Asap kompor kini telah bercampur dengan aroma tubuhnya. Bapak saya hanyalah seorang tukang kayu yang bekerja jika ada orderan dari pabriknya saja. Kebobrokan ekonomi yang dialami keluarga saya bermula ketika saya baru memasuki bangku SMK, ketika ba