Posts

Showing posts from July, 2013

Best Friend Forever

ketiga sahabatku itu memiliki watak yang sangat berbeda. Yaa karena mereka tidak dilahir dari satu rahim yang sama. Ketiga sahabatku memberikan warna  tersendiri disetiap hari yang kulewati bersama mereka. Ketiga sahabatku jelas sangat berbeda namun mereka tetap satu. Dia si gadis tomboy berawakan sedikit gembuk dengan pipinya yang gembil, memiliki watak yang dewasa dan cara pandang yang prioritis terhadap segala hal yang dilakukannya. Menerka setiap faedah dari apa yang ia peroleh. Hidupnya tak ingin ia sia-siakan. Sering terlontar ide genius yang kadang membuatku takjub terhadapnya. Baginya urusan cinta bukan lah soal utama namun bukan juga hal yang harus begitu saja diabaikan. Menurutnya semua yang ia kerjakan hari ini maka besok ia harus mendapatkan hal yang sangat menguntungkan. Dia adalah partner belajar untuk berpikir kritis terhadap segala hal. Cukup nyaman untukku jadikan ia relevan bekerja. sahabatku yang lain memiliki perawakan mirip denganku, berbadan kurus dan lumayan

aku dan kamu dekat

aku merasa kita begitu dekat, bahkan sangat dekat. Seperti kedua sisi dari mata koin, kita masih dalam bidang yang sama. Bentuk dan bahan yang sama. Namun mengapa nyatanya kita begitu jauh. Sangat jauh, Kita tak pernah saling mendekap, Tak pernah saling menatap Bahkan untuk sekedar bertegur seakan mulutmu terbisukan. Aku merasa kita begitu dekat, bahkan sangat dekat. seperti sepasang mata ini, kita begitu dekat namun kita tak saling menatap, tak pernah saling mengucap bahkan mendekap. meskipun kedua binar itu tak dapat ku tatap dan jemari tanganmu tak dapat ku raih tapi aku rasa kita begitu dekat, sekali lagi sangat begitu dekat. Aku merasakan hatimu. Mendengar melodi degup jantungmu Merasakan hangatnya pelukmu. Meskipun kini kita dekat tetapi jauh Meskipun kini kita jauh tetapi dekat Namun satu hal yang tetap dekat. Hatiku masih untukmu Masih ada cinta didairyku untukmu Kau masih terukir indah menggema disetiap lirih doa-doaku Kita dekat namun j

trick cantik

Cantik? waah writer yakin mendengar kata cantik ladies pasti membayangkan seseorang dengan paras ayu, berbadan tinggi semapai, berkulit putih bersih atau coklat yang eksotis dan rambut yang suitable dengan bentuk muka. pasti hampir semua wanita ingin selalu tampil cantik bukan? Ladies, cantik bukan muluk-muluk mengenai penampilan dan paras ayu. Karena kecantikan bernilai relatif, maksudnya semua orang memiliki penilaian tersendiri mengenai kata ‘cantik’, so everybody especially the ladies can be beauty right? Namun yang perlu ladies ketahui nih , kecantikan alami hanya dapat tumbuh dari dalam diri (interbeauty) ladies lho. Kecantikan interbeauty ini yang sifatnya kekal dan gak luntur tergerogoti usia. Ladies pasti sering mendengar tentang operasi plastik untuk kecantikan bukan? Menurut ladies nih, perlu gak sih merubah bentuk tubuh yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita dengan jalan operasi plastik? Kalu menurut writer sih operasi plastik adalah salahsatu bentuk pemborosan d

imajination

Image
Waktu menunjukan pukul 22.55 namun kedua mataku masih memelotot lebar, didukung udara dingin yang serasa menusuki pembulu darahku dan angin yang menyayati kulit bagian dalam. Ah begitu cuaca sangat bersekongkol dengan perutku yang sedari sore berdendang disco. Tanpa pikir panjang kulangkahkan kakiku menuju suatu tempat, tempat dimana 'istana'nya para wanita setelah salon. Ya dapur. Ku nyalakan perapian di atas panci almunium, ku masukan gulungan rambut kriting berwarna kuning ciptaan juru masak handal rumahan. Yummy mie ramen instan itu cukup menghangatkanku dan perutku. Seporsi ramen dan susu hangat menemani senyapku malam itu, tapi ah maha sial mata ini terus tak bisa ku pejamkan! lalu apa yang bisa kulakukan untuk malam ini? Pikirku, dengan mata yang terus menelusuri benda-benda yang dapat menjadi teman begadangku. Yuhuu.. Mataku terpaku pada benda maha canggih rekayasa manusia abad ini, laptop! Laptop adalah "kekasih" yang memang kesetiaannya tidak teragukan lagi

sepertiga malam

Image
masih pagi buta, sekitar sepertiga malam. udarapun masih sangat nakal menusuki setiap ruas-ruas tulang manusia, namun suara microfhone dari sebuah bangunan suci telah menggema sedari tadi. suara lantunan firman Tuhan yang memelodi syahdu. amboooy menyejukan jiwa. aku rindu, bahkan sangat rindu atas panggilan Tuhan kepada jiwa-jiwa yang telah lama menjauh. jiwa-jiwa yang telah lama mencari makna dari ajaran Tuhan yang bernama Islam, ajaran yang kian memudar didalam kanvas lukisan dunia modernitas. dunia yang telah bermetamorfosa menjadi dunia anti Tuhan. naudzubillah!! ketika golongan lain masih menjelajah mimpi-mimpi mereka dan selimut yang masih mendekap hangat tubuh mereka. kami telah mendapat perintah Tuhan untuk terbangun dari ketidaksadaran, mengangkat kedua kaki kami dari ranjang kemalasan, dan menadah kedua tangan kami terhadap berkah yang diberikan Tuhan. sepertiga malam itu, kami telah diperintahkan-Nya untuk menunaikan ibadah shaum, menahan nafsu dari kenikmatan d

stalking2

Sepotong pagi yang cukup cerah itu seperti biasanya ku awali dengan harapan dan doa, “Tuhan semoga rahmat dan berkahmu selalu menyertaiku, menyertai orang-orang yang kukasihi. Amin. Menyertainya..  Ahmat..” ucapku lirih dengan nada yang menurun. Ah sial ! lagi-lagi dan lagi pikiranku tak bisa terlepas dari lelaki berbadan tegap itu. Lelaki yang pernah menjadi lakon didalam drama pendekku. Lelaki yang dengan lancangnya telah merobek hatiku. Dia mantan kekasihku. “Sudahlah tak baik pikiran ini merusak hari pertama liburanku.” kataku dalam hati berusaha membuyarkan pikiran-pikiran yang tak aku inginkan ini. Sepiring nasi goreng plus telur mata sapi dan teh hangat andalan ibuku menemani breakfastku hari ini. Yummy cukup membius cacing-cacing diperutku yang sedari subuh terus berdemo anarkis. Alhamdulillah pagi itu aku sempatkan berolahraga di sekitar kompleks rumahku. Yaa liburan semester ini hanya ku habiskan bersama mama, ayah dan abang satu-satuku, abang jelek yang setiap pagi selalu

lagi-lagi dia

Kenapa harus dia? Yang terus-terusan mereka eluh-eluhan Kenapa harus dia? Yang menjadi aktor utama dalam drama yang ku mainkan Kenapa harus dia (lagi)? Yang menjadi nyala terang api dalam tumpukan bara unggun itu Kenapa lagi-lagi dia? Yang terus mereka puja bak dewi fortuna dalam cerita romawi Mengapa mereka tak sedikitpun menengokku? Apa aku begitu nista? Hingga nyatanya mereka segan padaku Apa ia terlalu indah? Hingga menyilaukan setiap mata yang menatapnya Apa aku salah dengan dogma dan paradigmaku ? Apa karena mereka menganggapku lain dan aneh sehingga aku terasingkan. Mengapa matamata itu terus menatapku dengan tajam? Tanpa tatapan lembut dan setuhan halus. Apakah perbedaan adalah sesuatu yang harus dipermasalahkan ? Bukankah garuda itu dengan gagahnya mencengram “bhineka tunggal ika”? Mengapa mulut-mulut itu membisu? Mengapa kau tetap mematung tanpa kata? Berikan aku sepatah jawaban. Kau bilang inilah kehidupan? Kenapa? Kenapa perbedaan da

stalking1

Sepotong sore itu, aku yang tengah sibuk dengan monitor laptop dan secangir teh manis hangat ala ibuku, diiringi suasana sejuk setelah gerimis mengelitik tanah yang menyebarkan aroma khasnya, membuatku enggan beranjak dari sofa. Ku nikmati setiap jengkal baris kalimat yang memajang dilayar monitorku, perlahan kalimat-kalimat itu kubaca lirih. Namun ah sialan! Aku tak suka pada huruf-huruf yang memanjang itu. “ aku menunggumu si tulip penghobbi makanan pedas. bunga tulip lamaku” . Kalimat maha nista itu mengoyak-ngoyak saluran pernafasanku. Dadaku tiba-tiba terasa sesak . aku benci harus membacanya. “sialan dia masih saja mencintai mantannya setelah aku?” kataku lirih sembari menggigit bibir bagian bawahku. Ya senja itu aku tengah membaca tweet mantan kekasihku, pacar pertamaku, seseorang dimasalaluku yang dulu pernah aku kasihi. Aku pun semakin penasaran, ku buka kembali layarbaru twitter wanita itu, wanita yang ia cintai. Dan kembali aku menemukan paragraf paragraf maha menjijika