Sepiring cemilan mahasiswa

Menjadi mahasiswa baru
Mungkin terdengar mengasyikan bukan? Dunia perkuliahan dan segala aksesorisnya selalu menjadi cemilan renyah untuk diperbincangkan, terutama bagi mereka para murid SMA tingkat akhir.
Dari mulai dunia kampus sampai dengan kehidupan kos-kosan selalu saja mampu menjadi umpan pemancing rasa kepo yang mujarap.
Berbagai situs informasi mengenai dunia perkuliahan dan bimbingan belajar yang menawarkan kiat masuk perguruan tinggi selalu menjadi sasaran hangat yang kerap dicari oleh para murid SMA tingkat akhir pada setiap tahunnya. Tepatnya ketika telah dibukanya pendaftaran SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri. Berbagai upaya dilakukan guna dapat menjadi bagian dari perguruan tinggi impian.
Menyandang status baru sebagai seorang mahasiswa yang memiliki kebebasan yang bertanggung jawab tentunya merupakan kebanggaan yang menyenangkan. Terlebih untuk mereka yang diharuskan mengenyam pendidikan jauh dari kampung halaman. Terlepas dari pantauan orang tua dan hidup dengan dunia kos-kosan yang penuh cobaan dan godaan membuat mereka harus mampu mengurus segala hal. Membagi fokus pada kuliah dan utusan rumah kost-an bukanlah hal yang mudah apa lagi bagi mereka yang juga aktif dalam sebuah organisasi. Tentunya tanggung jawab yang diemban begitu berat terasa. Membagi waktu dan tenaga untuk kuliah, mengurus kehidupan kost-an dan rumah tangga organisasi cukup membuat tubuh lunglai dan kepala terasa berputar.
Tak sedikit dari mereka yang akhirnya mengorbankan salah satu dari urusannya. Diantaranya mengorbankan nilai akademik. Padahal menyelesaikan suatu bidang ilmu dengan IPK memuaskan adalah tujuan awal mereka. Namun pada prosesnya banyak dari mereka yang akhirnya berbelok arah dari orientasi awalnya.
Tak ada yang salah dari menjadi mahasiswa aktif yang peduli dengan lingkungan kampus. bukankah mahasiswa adalah agent of change yang harus memenuhi tridharma perguruan tinggi? Aktif yang kebebasan hingga menganggu kuliah itulah yang keliru. Sering bolos kuliah atau bahkan Titip Absen (TA) demi rapat, tugas terbengkalai karena terlalu asik dengan agenda program kerja organisasi dan kost-an yang tak terurus karena tubuh telah terporsir oleh event merupakan contoh kurang baik dari seseorang yang katanya agent of change.
Membagi waktu dengan baik serta mampu membuat skala prioritas dapat menjadi solusi yang tepat. Tidak sedikit pula dari mereka yang aktif berorganisasi namun tetap memiliki prestasi akademik yang bagus.
Masa muda masa yang tepat untuk berkarya. Masa yang pas untuk menimba ilmu dan pengalaman. Masa muda pula adalah masa dengan godaan paling besar. Masa dengan hasrat ingin tahu yang tinggi, gairah asmara yang menggelora dan egositas membara. Bekali hati dengan ilmu agama yang kuat serta pupuk pemikiran dengan pengetahuan maka kita akan Selamat dunia dan akhirat. Jangan patahkan kepercayaan dan amanah dari ayah bunda. Jadilah Ananda penuntun surga dan anak bangsa penggenggam dunia. Tidak ada usaha yang menghianati hasil dan tidak ada doa yang tak didengar Tuhan. Tetap semangat calon dan Mahasiswa Indonesia!!!

Comments

Popular posts from this blog

Resume Buku "Zero to Hero"