Dear, Corona Virus


Pagi ini aku sedang duduk di depan meja kerjaku, kembali berkutat dengan kesibukan yang kembali harus dinormalkan. Suasana kantor pagi ini terasa sangat berbeda sebab beberapa karyawan harus bekerja dari rumah dan sebagian yang lain harus diliburkan. Hari ini giliranku bekerja, besok hingga empat hari ke depan aku juga akan merasakan giliran liburku.

Aku mulai terbiasa dengan ritme adaptasi kebiasaan baru ini, meskipun sebenarnya bagiku dan banyak manusia di bumi ini bukanlah keadaan yang baik-baik saja. Ada sesuatu yang mulai mengganggu pikiranku pagi ini. Sebuah berita yang mengabarkan bahwa sekolah akan kembali dibuka normal pada awal tahun depan, membuatku harus kembali memutar otak.

Aku bekerja di salah satu instansi pendidikan non formal, tentu saja peraturan baru tentang dunia pendidikan ini akan berdampang langsung pada perusahaan tempatku berkerja. Allah.. aku percaya rezekiku sudah Tuhan atur dengan baik. Aku harus terus menabung sabar, belajar menata ikhlas dengan baik.

Dear, corona virus..
Aku sama sekali tidak mengutuk kehadirannmu, sebab aku percaya hadirmu membawa amanah dari sang pencipta. Disadari atau tidak, ada banyak hikmah yang kamu tabur bersama dengan kedatangamu. Aku hanya sedang merenung, menata rencana yang harus kuusahakan. Suatu saat aku akan berterimakasih kepadamu corona virus, semoga aku kuat dan menjadi bagian dari hamba Allah yang lulus ujian ini dengan predikat sangat memuaskan.

dan teruntuk diriku,
aku tahu ini tidaklah mudah bagi kita melalui semuanya, namun aku percaya kita lebih kuat dari masalah yang sedang menghadapi saat ini. Kau tau, bukankah Tuhan berfirman dalam kitab-Nya bahwa ia akan menguji suatu kaum untuk mengukur kadar keimanan umatnya? dan bukankah Tuhan berjanji bahwa setelah ada kesusahan pasti ada kemudahan? yuk kita berjuang sama-sama ya! diriku, kamu tidak sendiri.. ada aku yang akan menemani. Semangat selalu ya!



With Love,

Yourself
Ria Rostika 

Comments

Popular posts from this blog

Resume Buku "Zero to Hero"