First Prolog short episode

Skenario yang pernah ia perankan dulu berawal manis,
ia menciptakan manisnya dunia bak saus madu yang melting
bercampur caramel dan susu.
Lelaki berbadan besar dan tegap itu dulu adalah lakon utama dalam skenario drama yang pernah Tuhan berikan untukku. Drama yang hanya dimainkan dalam 1 episode. Drama pertamaku yang the endingnya miris.
Lelaki berawakan china dengan matanya yang sipit itu dulu adalah penjahat ulung yang telah lancang mencuri hatiku dengan diam-diam. Tanpa salam dan tanpa permisi. Yang dengan angkuhnya pergi tanpa pamit dan tanpa kata basa-basi.
Skenario drama itu telah berakhir hampir setengah tahun yang lalu. Memorinya pun seakan telah mengikis setiap perkata cinta yang pernah mengutara dengan indah. Namun berbeda, berbeda dengan memoriku yang masih dengan hangat mereview setiap hela kata cinta yang pernah membuai tanpa makna yang sesungguhya.
Skenario yang pernah ia perankan dulu berawal manis, ia menciptakan manisnya dunia bak saus madu yang melting bercampur caramel dan susu. Manisnya hanya milik kita berdua. Hanya milik aku dan kamu. Yaa tanpa orang lain, tanpa dia, dan sebelum mereka datang. Mereka yang telah merubah tabiatmu.
Aku merindukan sosoknya yang dulu. Sosok lelaki berbadan besar, tegap dengan garis mata yang tajam menunjukan bahwa ia adalah sosok yang mature dan bertanggung jawab. Sosok yang selama ini aku cari dan aku menemukannya didalam dirimu. Didalam hatimu.
Terdengar lebay.. iya memang aku terlalu berlebihan mendeskripsikan lelaki chinese itu. Ku tau meski sekarang keadaan telah merubah kita. Merubah aku dan kamu. Aku yang kini telah memahami bahwa setiap jengkal harapanku terhadapnya adalah sebuah sia-sia yang takkan berujung, seperti untaian benang yang telah lama mengusut, ya takkan membuahkan hasil. Karena aku tau bahwa kini hatimu telah bertuan. Ku tau aku tak mungkin lagi menempati setiap bilah  dinding hatimu yang terekat erat kepada setiap wanita yang pernah mengisi hari-harimu setelah aku.
Detik jam akan terus berotasi hingga tuhan mengijinkan sang malaikat untuk meniupkan terompet kemurkaanNya, dan meski ku tau drama ini telah lama terakhiri,  namun ku pastikan selalu ada namamu di setiap doaku, didalam terang gelap malamku. Ku tau meski kini aku tak boleh terlalu berharap ‘lagi’ , namun ijinkan aku untuk terus berdiam-diam mencintaimu hingga lebih. Hingga nafas ini berhenti menghembuskan huruf-huruf magic yang membentuk namamu. Serta ijinkan aku untuk terus memberikan perhatian mata-mata ini kepada setiap liuk langkahmu menatap langit anggan tentang cinta yang tak mungkin dapat kau temukan dalam diriku dengan indah. Karena ku tau bahwa yang kau cari hanyalah arti rasa magis yang lama memendam dam melekat kuat. Rasa yang perlu kau telusuri dan kau nikmati setiap hembusan aromanya. Karena aku hanyalah setitik noda kecil yang  berfatamorgana di balik gersangnya penantian.
Cintaku kini hanyalah serbekas noda hitam

Dan kehadiranku seperti tak diharapkan
New episode and action
Ready.. one.. two..three


uyuhu..

Comments

Popular posts from this blog

Resume Buku "Zero to Hero"