5 Manfaat mengikuti Organisasi Mahasiswa



Menjadi seorang mahasiswa merupakan suatu kenikmatan tak terkira. Bagaimana tidak? Melihat Angka Partisipasi Kasar di Indonesia hanya sekitar 32% dari jumlah pelajar tamatan SMA yang dapat melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang Perguruan Tinggi. Hal itu menandakan bahwa dapat merasakan kesempatan untuk menikmati bangku kuliah adalah anugrah tak terkira yang tidak bisa dirasakan oleh semua orang. Oleh sebab itu, anugrah serta amanah yang diemban mahasiswa harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Seorang Mahasiswa memiliki 3 tanggung jawab yang melekat pada status kemahasiswaannya yakni tanggung jawab sebagai agent of change, social of control, dan iron stock.
Salah satu cara melaksanakan tanggung jawab bagi seorang mahasiswa adalah dengan turut aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti UKM, BEM, atapun himpunan. Keikutsertaan dalam berbagai organisasi mahasiswa selain sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap jurusan, fakultas, universitas dan masyarakat juga terdapat manfaat lain yang bisa dirasakan oleh mahasiswa itu sendiri. Manfaat-manfaat tersebut di antaranya:
1.      Menambah Relasi Pertemanan
Mengikuti organisasi dan kegiatan kemahasiswaan di lingkungan kampus maupun luar kampus, tentunya membuat kita dapat berkenalan dengan orang baru dan menambah relasi pertemanan. Ada banyak manfaat dari memiliki relasi pertemanan yang luas loh. Selain dapat memperpanjang umur dan memperlancar rizki, memiliki banyak teman juga dapat mempermudah permasalahan yang tengah kita hadapi. Loh kok bisa? Tentu bisa! Misalnya kamu sedang mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas, dengan jaringan pertemanan yang luas kamu bisa meminta bantuan kepada temanmu kan? Atau ketika kamu membutuhkan pekerjaan sampingan untuk menambah uang jajanmu, kamu bisa bekerja di perusahaan milik senior di organisasi tempat kamu mengabdi hehe dan masih banyak lagi contoh dari manfaat relasi pertemanan ini.
2.      Melatih Softskill
Sangatlah merugi apabila seorang mahasiswa hanya mendapatkan ilmu dari balik bangku perkuliahan saja. Ada banyak media atau sarana pengembangan diri yang tersedia di kampus. Selain ilmu yang diperoleh dari dosen masih banyak sumber ilmu lain yang bisa ditimba oleh para mahasiswa seperti mengikuti organisasi mahasiswa. Dengan mengikuti kegiatan atau organisasi mahasiswa, seorang mahasiswa akan mendapatkan pengalaman serta kemampuan baru seperti kemampuan bekerjasama, kepemimpinan, komunikasi, problem solving, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan lain sebagainya. Kemampuan dan pengalaman ini tidak ditawarkan di bangku kuliah secara langsung. Selain itu, kamu akan menemui perbedaan sikap dan pemikiran antara mahasiswa yang aktif di organisasi dengan mahasiwa kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi atau yang lebih dikenal dengan aktivis cenderung memiliki pola pikir yang kritis dan mampu mempengaruhi teman-temannya yang lain. Mereka cenderung dominan dalam kelompok karena mereka sudah terbiasa bekerja dalam kelompok dan memimpin.
3.      Dekat dengan Dosen
Opportunities lain dari menjadi sorang aktivis adalah dapat dikenal dosen atau jajaran staff rektorat. Bagi mahasiswa yang aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan atau BEM Fakultas biasanya cenderung akan lebih mudah dikenal oleh dosen. Hal ini karena pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh HMJ atau BEM kerap kali melibatkan dosen baik sebagai pemateri, juri maupun tamu undangan. Keadaan ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi para mahasiswa yang aktif di ORMAWA karena biasanya dosen akan memiliki penilaian tersendiri bagi mereka yang aktif di ORMAWA, selain itu mereka dapat berkonsultasi masalah perkuliahan di luar jam kuliah dengan para dosen.
4.      Terbiasa Bekerja di bawah Tekanan
Harus membagi tenaga serta waktu antara kuliah dan organisasi tentulah bukan perkara yang mudah. Apalagi jika organisasi yang kamu ikuti memiliki program kerja yang cukup banyak. Kamu harus pandai-pandai membagi waktu serta tenaga untuk kuliah, tugas, organisasi dan pribadi. Terkadang akan ditemui suatu keadaan ketika tubuh tengah berada pada titik jenuh dan emosi yang tak terkendali namun tugas harus tetap selesai tepat pada waktunya. Seorang aktivis atau organisator harus pandai mengatur waktu, tenaga dan emosional mereka, hal ini nantinya akan sangat berguna ketika seorang mahasiswa telah menamatkan pendidikannya dan bekerja di suatu perusahaan dengan ritme kerja yang cukup tinggi. Menyeimbangkan banyak tanggung jawab dengan tidak mengorbankan salah satunya dan tetap bekerja dengan optimal adalah goals dari para mahasiswa yang berusaha untuk membiasakan bekerja di bawah tekanan dan menyibukkan diri.
5.      Mengembangkan Hobi
Mengikuti organisasi mahasiswa bisa menjadi salah satu hobi bagi sebagian mahasiswa. Bagi mereka yang suka berkumpul dan berinteraksi dengan banyak orang tentunya akan merasakan sensasi tersendiri ketika mereka dapat ikut serta dalam kegiatan dan organisasi kemahasiswaan. Mengikuti organisasi mahasiswa juga dapat membawa kita berkeliling ke kampus-kampus lain loh. Biasanya beberapa ORMAWA memiliki program kerja berkunjung ke ORMAWA di kampus lain untuk melakukan studi banding. Hal ini tentu akan membawa pengalaman tersendiri bagi para aktivis.

Jadi masih tetap dengan pilihan ingin menjadi mahasiwa kuliah-pulang-kuliah-pulang? Pepatah lama pernah berkata dengan bijak bahwa aset paling berharga dari manusia adalah masa mudanya. Dengan segala tenaga dan waktu yang dimiliki mari tumbuh dengan hebat bersamaku, akan kuukir sejarah terbaik yang lantunannya merdu terdengar hingga cucu kita menua. Seperti kata Soekarno, Beri aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia. Yuk jadi satu di antara 10 pemuda itu!

Comments

Popular posts from this blog

Resume Buku "Zero to Hero"