ibu

Gadis kecil itu tak pernah merasakan hangatnya kasih sayang keluarga secara utuh. Ia sudah terbiasa hidup sebatang kara, atau lebih tepatnya hidup hanya mengandalkan kasih sayang nenek dan kakeknya yang telah tua. Menikmati masa kanak-kanak dan remajanya di balik bilik bambu yang kerap ia sebut dengan rumah. terbiasa hidup seadanya, menempa jiwanya untuk enggan bermalas-malasan. Gadis cantik itu tumbuh tanpa rasa lelah dan menyerah.

Ayah ibunya telah hidup dengan bahagia, maksudnya hidup dengan kehidupannya masing-masing yang jauh lebih bahagia. Apalah nasib gadis kecil itu, hanya korban dari berantaknya rumah tangga sebab ego keluarga. Hingga ia dewasa, merasakan kehidupan berumah tangga, gadis kecil cantik itu tumbuh dengan bijaksana. melahirkan putra dan putri yang sehat serta menggemaskan. gadis kecil itu telah tumbuh menjadi seorang ibu yang luar biasa.

Menyesap kepedihan dari masa kanak-kanaknya membuat ia belajar banyak hal tentang kehidupan. Tentang kekuatan, keikhlasan dan kesabaran. ibu cantik itu mencurahkan kasih sayang yang selama ini ia rindukan kepada anak-anaknya, begitu meruah, begitu melimpah. Ia tak mau anak-anaknya merasakan hal yang sama dengan yang ia rasakan. Ia akan membesarkan anak-anak dan cucu-cucunya dengan cinta.

ibu yang kuat itu telah mendidik keturunannya untuk belajar kuat. untuk memahami bahwa kehidupan ini telah dicatat Sang Pemilik Kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

Resume Buku "Zero to Hero"