Best Friend Forever

ketiga sahabatku itu memiliki watak yang sangat berbeda. Yaa karena mereka tidak dilahir dari satu rahim yang sama. Ketiga sahabatku memberikan warna  tersendiri disetiap hari yang kulewati bersama mereka. Ketiga sahabatku jelas sangat berbeda namun mereka tetap satu. Dia si gadis tomboy berawakan sedikit gembuk dengan pipinya yang gembil, memiliki watak yang dewasa dan cara pandang yang prioritis terhadap segala hal yang dilakukannya. Menerka setiap faedah dari apa yang ia peroleh. Hidupnya tak ingin ia sia-siakan. Sering terlontar ide genius yang kadang membuatku takjub terhadapnya. Baginya urusan cinta bukan lah soal utama namun bukan juga hal yang harus begitu saja diabaikan. Menurutnya semua yang ia kerjakan hari ini maka besok ia harus mendapatkan hal yang sangat menguntungkan. Dia adalah partner belajar untuk berpikir kritis terhadap segala hal. Cukup nyaman untukku jadikan ia relevan bekerja.

sahabatku yang lain memiliki perawakan mirip denganku, berbadan kurus dan lumayan tinggi.
Dengan hijab yang selalu mambalut mahkotanya. Cantik persis seperti bayanganmu. Dia lebih muda dariku namun pemikirannya jauh lebih mature dari usianya sayangnya seringkali dia tidak dapat menghandle masalah asmara didalam kehidupannya. Ia sering mencampur adukan keduanya.namun yang ku saluti darinya adalah ketaatannya dalam agama, ketawaduhannya dalam nauangan ajaran Allah yang bernama islam. Simple dan humble adalah kesan pertama yang dapat ku pancing ketika pertemuan pertamaku dengannya

Dan ini yang terakhir, sahabatku yang berwatak imajinatif dan penuh dengan khayalan disetiap pemikirannya membuatku selalu tertarik dengan apa yang ia tulis di setiap goresan tangannya. Selalu memiliki kejutan diluar nalarku. Menakjubkan sering aku dibuat kagum olehnya bahkan dia adalah sosok rekan menulisku dalam setiap senyap yang selalu membuntuti hari-hari kelamku bila tak lagi bersama sahabat-sahabat lainku. Dia selalu memiliki berjuta reka gerakan disetiap apa yang ia baca dan menulisnya dengan Bahasa yang sangat mengutik otak hingga membuat rasa penasaran terus mendesir. ketiga sahabatku itu adalah makhluk tuhan super freak dengan keunikan dan kekhasan masing masing spesiesnya yang tidak dimiliki satu sama lain. Melengkapi kekuranganku dan membungkus kebersamaan kita dengan kasih sayang dan rasa pengertiam tanpa mempermasalhkan segala ke freakan yang dimiliki masing-masing ekornya. Karena Tuhan telah mencatat sebuah kisah manis disaat kita dipersatukan disebuah almamater yang dulunya adalah tempat dan harapan untuk menjdi pribadi yang berguna, membaurkan segala jenis ras dan perbedaan disebuah wadah yang dulunya kita merasa asing dengan semua keadaan saat itu. Namun karena waktulah yang memaksa kita untuk saling memahami tabiat dari setiap makhluk Tuhan yang bernama manusia. Yakni kami, kita, yang tadinya aku dan kamu sekarang kita bersatu, bersama. Bahkan kini kita telah terikat atas nama persahabatan, persaudaraan.





Comments

Popular posts from this blog

Resume Buku "Zero to Hero"